CILEGON, JURNALKUHP.COM – Pemerintah Kota Cilegon memanggil manajemen PT Lotte Chemical Indonesia buntut aktivitas flaring yang memicu kekhawatiran warga pada Rabu malam, 21 Mei 2025. Fenomena semburan cahaya merah menyala yang membelah langit malam itu terlihat jelas dari kawasan permukiman warga di Kecamatan Grogol.
Pemanggilan dilakukan keesokan harinya, Kamis, 22 Mei 2025, bertempat di ruang kerja Sekretaris Daerah Kota Cilegon. Hadir dalam pertemuan tersebut Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sabri Mahyudin, dan perwakilan manajemen PT Lotte Chemical Indonesia.
“Benar, kami meminta klarifikasi langsung dari pihak perusahaan. Ini penting untuk menjawab keresahan masyarakat dan memastikan tidak ada pelanggaran terhadap standar keselamatan maupun lingkungan,” ujar Maman kepada wartawan usai pertemuan.
Maman menegaskan, Pemkot tidak akan tinggal diam jika aktivitas industri menimbulkan dampak yang mengganggu masyarakat. “Kami akan terus memantau, mengawasi, dan memastikan seluruh kegiatan industri di Cilegon berjalan sesuai koridor hukum dan kepatuhan lingkungan,” tegasnya.
Menanggapi pemanggilan itu, Senior Assistant Manager General Affair PT Lotte Chemical Indonesia, Mohammad Khalimi, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. “Kami menyadari bahwa aktivitas ini menimbulkan ketidaknyamanan. Kami mohon maaf kepada masyarakat,” ujarnya.
@jurnalkuhp.com Langit Cilegon Memerah, Diduga Akibat Aktivitas PT Lotte Chemical Indonesia CILEGON, JURNALKUHP.COM – Warga Kota Cilegon digemparkan oleh fenomena mencurigakan pada Rabu malam, 21 Mei 2025. Sekitar pukul 20.30 WIB, langit kota mendadak memerah, disertai nyala terang yang tampak berasal dari cerobong asap di area produksi PT Lotte Chemical Indonesia. Pantauan redaksi Jurnal KUHP dari grup WhatsApp Aliansi Masyarakat Anti Korupsi memperlihatkan kepanikan dan kekhawatiran warga. Sejumlah video yang beredar memperlihatkan semburan api besar dari cerobong, hingga menciptakan pantulan cahaya merah ke langit malam, menyerupai kebakaran hebat. Salah satu warga, HS, menuliskan, “Api dari cerobong besar sekali, sampai terang ke awan.” Sementara IR menegaskan, “Bahaya sekali untuk masyarakat Kota Cilegon. Tolong secepatnya ditindaklanjuti supaya tidak terjadi apa-apa.” Beberapa warga juga melaporkan bahwa fenomena ini masih terus berlangsung sejak sore hari, bahkan masih terlihat jelas hingga malam. Lokasi kejadian tampak dari berbagai sudut kota, termasuk dari kawasan Warnasari. Desakan publik pun mengalir agar Pemerintah Kota Cilegon dan dinas terkait segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap PT Lotte Chemical Indonesia. Warga menuntut transparansi atas aktivitas industri yang berdampak langsung pada kenyamanan dan keselamatan lingkungan sekitar. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan maupun otoritas setempat. Jurnal KUHP akan terus memantau perkembangan peristiwa ini. @Polda Banten @ABDI BANTEN @dimyati.natakusumah @Pemerintah Provinsi Banten @humaspolrescilegon @robinsarjuare @fajarhadiprabowo @gibran_rakabuming @prabowosubianto08 @krakatauchandraenergi REDAKSI JURNAL KUHP
Khalimi menjelaskan, flaring yang terjadi merupakan bagian dari prosedur start-up pabrik. “Proses ini standar dalam industri petrokimia. Pembakaran gas di cerobong dilakukan sebagai tindakan pengamanan dan sudah sesuai SOP,” jelasnya.
Perusahaan juga mengklaim telah mengambil langkah-langkah pengawasan teknis yang ketat. “Kami menunjuk laboratorium pihak ketiga yang terakreditasi untuk memastikan kegiatan ini sesuai regulasi,” tambah Khalimi.
Meski begitu, sorotan publik atas kejadian ini menjadi sinyal bahwa industri di Cilegon dituntut lebih transparan, akuntabel, dan sensitif terhadap dampak sosial. Pemerintah dan perusahaan kini diuji: menjawab keresahan warga atau kembali kehilangan kepercayaan publik.
Redaksi JURNAL KUHP






























